Di Balik Payung

Berterima kasihlah pada rasa sedih yang membuat cerita ini ada lagi.

Sedih lah yang selalu membawanya kembali untuk menulis.

Pribadi yang begitu membosankan.

Yang bahkan begitu mudah ditebak.

Jika suatu hari engkau melihat wajahnya diselimuti kabut, sudah pasti dia akan mencari cara untuk memberi tahu bahwa dirinya sedang mengalami ‘musim hujan’. Yang sibuk  melindungi dirinya dibalik payung yang rapuh. Hatinya cukup perih saat ini. Tidak perlu ditambah lagi dengan perihnya air hujan yang menusuk kulit wajahnya, pikirnya dalam hati.

Rayuanku untuk-Mu

Ya Allah..

Begitu baiknya Engkau padaku, meminjamkan ia sementara untuk menunjukkan jalan kebenaran, memberikan aku sedikit cahaya untuk menyinari diriku agar cinta kepada Rasul-Mu dan keluarganya yang suci..

Ya Allah..

Engkau Sang Pemegang Kunci semua pintu hidupku. Engkau Maha Tahu, bagaimana kejatuhanku, sekian banyak airmata yang kuhasilkan karena mempertanyakan keadaanku kepada-Mu mengapa Engkau memberikan aku rasa sakit itu.

Ya Allah..

Aku tahu Engkau rindu padaku. Engkau ingin aku kembali disamping-Mu, Engkau memanggilku lagi ketika jalan yang kutempuh mulai mulai keliru dan menjauh dari surga-Mu..

Ya Allah..

Aku bersyukur Engkau memilihku lagi, ketika setiap sujud kujadikan langkahku untuk kembali setia kepada-Mu, maafkan kebodohanku yang menghabiskan rasa cintaku selain-Mu..

Ya Allah..

Jangan marah.. Ketika kesedihan yang kujalani aku menyalahkan diri-Mu, ketika setiap harapan yang kupinta belum terpenuhi oleh-Mu. Padahal aku tahu aku yang tega menduakan-Mu, aku yang tak ikhlas kepada-Mu, ketika semua ibadahku untuk-Mu karena ego duniawiku..

Ya Allah..

Setiap waktu aku bermuram durja, mengutuk diriku sendiri karena dosa yang menghapus amalku sehingga Engkau tak mendengar doaku. Engkau sangat sabar padaku, sementara ketika Engkau membuatku sedikit menunggu karena keterlambatan-Mu menyampaikan cita-citaku, aku meraung-raung, memompa habis isakku, menumpukkan rasa kekecewaan itu menjadi satu .

Ya Allah..

Aku lemah. Bagaimana mungkin aku dapat menahan pedihnya akhirat sementara pedihnya dunia sedikitpun aku tak mampu ? Aku memohon keringanan-Mu agar menjadikan ini mudah, aku pinta dari diri-Mu meluruhkan seluruh luka yang ada dan menggantinya menjadi kebaikan bagi diriku..

Ya Allah..

Aku tahu Engkau sedang memintal benang emas bagi hidupku, aku tahu Engkau sedang merangkai tabir yang lain untuk menyingkap kabut dalam diriku. Aku tunduk kepada-Mu Tuhanku, jadikan aku hamba yang sabar kepada-Mu. Aku menjatuhkan lagi dahiku untuk merayu-Mu agar menitipkan lagi ciptaan-Mu untuk menyempurnakanku dalam mencintai-Mu..

Satu tulisan untuk dokter Andra

Hari ini hujan. Tepat empat hari kepergian Andra, teman kami ke pangkuan-Nya. Jujur saya tak begitu dekat dengan almarhum, sebatas senyum jika berpapasan dan beberapa kali disatukan dalam suatu kegiatan, tetapi entah mengapa rasanya pedih sekali mengingat Andra berpulang.

Andra sebelumnya bertugas sebagai dokter internship di RSUD Dobo, Kepulauan Aru, Maluku Tenggara. Kepergiannya membuat kami sangat terpukul karena hanya berselang beberapa waktu setelah diinfokan ia sedang sakit berat. Ia diduga terjangkit morbilli (campak) yang komplikasi hingga membuat dirinya tak sadarkan diri saat itu. Menurut informasi dari orang-orang terdekat saat itu kondisi Andra memburuk sebelum cepat dirujuk ke RS di kota. Tak bisa menyalahkan siapa-siapa, karena mungkin dengan cara itulah Andra kembali.

Teman-teman kami yang mengenang Andra, ia adalah seorang pribadi yang ceria, bertanggung jawab, dan ikhlas budinya. Sebelumnya banyak orang yang heran dengan berangkatnya Andra ke Kepulauan Aru yang seperti dunia antah berantah entah dimana. Mungkin saat itu ia hanya kurang beruntung mendapat tempat yang sulit dijangkau. Andra benar-benar mempertaruhkan nyawanya untuk mengabdi.

Hari ini tepat empat hari kepergian Andra. Mama menelepon menanyakan kabar, saya bertanya kepada beliau ada apa karena suaranya terdengar sengau. Beliau mengatakan bahwa sangat sedih hatinya dengan tragedi meninggalnya Andra, padahal mengenalnya saja tidak. Mama bilang yang perlu dihibur itu orang tua almarhum, tidak ada yang perlu dikhawatirkan dengan Andra karena ia telah senang disurga. Seperti mengetahui bagaimana perasaan seorang ibu yang ditinggalkan anaknya ketika melepaskan seorang anak, dibesarkan penuh rasa cinta, dididik hingga menjadi orang yang berguna, namun yang kembali bukan pelukan hangatnya melainkan sosok yang terbujur kaku dalam peti jenazah. Secara tak sadar saya menitikkan air mata, menelan ludah meskipun rasanya pahit, dan entah bagian tubuh mana terasa sakit mengingat Andra.

Andra… selamat jalan.

Kisahmu, pengorbananmu, bulat tekadmu akan dikenang sepanjang hayat. Salam bagimu, dokter Andra, semoga kau selalu berbahagia disana.

Sungguh ku tak menyangka timbul perasaan ini ya Allah.. Rasanya sakit sekali di penghujung waktu bulan penuh ampunan, dimana pintu-pintu maaf terbuka selebar-lebarnya, malaikat Engkau perintahkan turun dari langit untuk mencatat seluruh amal sholeh yang manusia kerjakan. Maha Suci Allah, hanya kepada-Mu kusujudkan dahi ini.. Mengapa penyesalan selalu ada di akhir ? Sungguh, diri ini masih ingin lebih dekat bersama-Mu Wahai Dzat Yang Maha Pembolak-balik Hati. Maafkanlah segala bentuk kesombongan manusia yang ada dalam diri ini, yang terlalu angkuh untuk mengingat-Mu dalam segala kesempatan. Yang terlalu kikir untuk senantiasa menyebut nama-nama indah-Mu.. Yang terlalu tinggi hatinya walau sekadar untuk melantunkan ayat suci-Mu..

That L word

It’s been a year when we started to get along. I love the way how he asked me to let him know whenever I already home, or when he roars like an Alpha,  “Ga boleh naik gunung, kalo ga sama saya..”

He can’t sing, but his voice makes me feel warm. He doesn’t play any guitars, but he knows the sound of my head. He loved me once, and love me and love me again.

When the other woman is looking for a perfect man, I just want you, someone who holds my hand tightly, and saying “Sabar Sayang, tiada daya dan kekuatan melainkan pertolongan Allah..” when something bad that let me down. He is someone who makes me feel loved and wanted when he asked me to scratch his back “Tan, garukin...” Kind of his sweetness 🙂

Sometimes I feel like I’m a girl who trapped in woman’s body. I may act out far too many selfish thoughts, says all the wrong things at all the wrong times. I feel sorry for everything I’ve done and make you upset. We certainly don’t live in a fairy tale. We will face many obstacles to survive on. This is not as easy as we can see. But at least we should try.. 🙂

Intan, in the small room, under her blanket.

Diatas langit masih ada langit

Banyak tragedi yang kulihat di sekitar, bahkan kadang terjadi pada diriku sendiri. Begitu sulitnya menjadi orang yang rendah hati. Sementara kita sudah seharusnya mawas diri, diatas langit masih ada langit. Ini sebuah peringatan. Ini semacam pelajaran. Tak ada yang lebih pintar. Tak ada yang lebih cerdas. Tidak ada yang patut kau sombongkan di dunia ini. Tidak ada, Sayang. Ketika masih ada diluar sana, pemilik segala sesuatu Yang Maha Baik hanya meminjamkan padamu untuk sementara.

Penyimpangan

Sepertinya semakin dewasa seseorang semakin banyak situasi serta kondisi yang kadang tak diharapkan.Merasa juga ya makin kesini suka duka itu memang seimbang. Ada kalanya kita dalam keadaan di atas angin, ada kalanya pula kita lebih rendah dari tanah.

Hingga suatu saat dihadapkan dengan kejadian yang bahkan dirimu sendiri tak mengerti cara kerjanya. Namun, mau tidak mau mesti dicari asal mula serta hasil akhirnya yang diharapkan.

Saat ini, terjadi sesuatu yang sangat menyimpang dari diriku yang biasanya dan tak tahu diri ini bakal membawanya seperti apa..